Selasa, 21 Mei 2013

Hiasan Dinding Dari Kertas Lipat


Jika Anda merasa bahwa dinding interior rumah sudah terlihat membosankan, dan sepertinya perlu dilakukan sedikit perubahan agar terlihat lebih menarik. Mungin tips dekorasi kali ini cocok dengan selera Anda yang menginginkan sesuatu aksen simpel,praktis dan menarik. Yah kali ini kita akan mencoba memberikan aksen pada dinding interior rumah sehingga terlihat lebih hidup, yaitu dengan hiasan dinding dari kertas lipat berikut ini.
Hiasan Dinding Dari Kertas
Apa saja yang Anda butuhkan untuk membuat hiasan dinding dari kertas lipat:
1. Kerta lipat warna-warni
2. Double tip
4. Gunting
3. Styrofoam atau gabus berwarna putih

Ikuti langkah-langkah berikut:

Membuat Hiasan Dinding Dari Kertas Lipat
Kertas Lipat
 1. Temukan titik pusat kertas dengan cara melipat kertas secara perlahan di kedua sisinya, ingat jangan sampai lipatanya membentuk garis karena ini hanya bertujuan untuk menemukan titik pusat dari kertas tersebut.
Hiasan Dinding Dari Kertas Lipat
 2. Setelah ketemu titik pusat kertas, lipat ke empat sudut kertas kearah titik pusat kertas seperti pada gambar.
Membuat Hiasan Dinding Dari Kertas
 3. Setelah ke empat sudut kertas dilipat, langkah selanjutnya tempel kertas yang telah dilipat dengan double tip pada papan styrofoam dan susun dengan kombinasi warna kesukaan Anda.
4. Langkah terakhir tinggal tempel papan styrofoam yang telah di hias dengan double tip ke bagian dinding ruangan yang Anda inginkan.

Demikian tadi tips membuat hiasan dinding dari kertas lipat yang dapat majalah desain rumah berikan. Mudah bukan...? sungguh simpel, praktis dan menarik, semoga dapat menginspirasi kita semua.
POSTED BY MAJALAH RUMAH



Enhanced by Zemanta

Buku Terlaris Januari 2013 Versi Mizan

Menilik buku sebagai bahan bacaan yang menarik tentunya sangat di cari begitulah bila kita mengggemari membaca tak lengkap rasanya bila  di tahun  ini kita ga tahu apa saja buku tergres. Bulan kelima hampir berakhir berakhir, dan tibalah kita di bulan keenam di tahun 2013 ini. Apa sajakah buku-buku terlaris selama bulan Januari, yang dipenuhi hingga mei, dan nuansa syahdu dalam koridor cuaca mendung menggodadiselingi hujan deras yang turun di berbagai tempat di Indonesia? tentunya kita melakukan hal terbaik dalam mengisi waktu luang kita entah itu didepan komputer online kita atau mencari refrensi penerbit.  disi akan saya uraikan beberapa daftarnya.

1.     The Naked Traveler 4, Trinity
Di buku keempatnya ini, Trinity kembali berkeliling menuju tempat-tempat paling menakjubkan di dunia. Dengan gaya bertuturnya yang ceplas-ceplos, Trinity bercerita bagaimana ia diikuti oleh lelaki hitam di Afrika, karena mereka suka dengan perempuan yang bertubuh besar.

 2.     
Compassion: 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih, Karen Armstrong
Melalui buku ini, Karen Armstrong memberikan panduan kepada manusia, agar bisa menjalani hidup dengan penuh belas kasih, tidak hanya kepada sesama, tetapi juga kepada diri sendiri, dan semesta alam ini.

3.     Perahu Kertas, Dee Lestari
Novel populer karya Dee Lestari yang satu ini tampaknya tak pernah lekang dimakan waktu. Terbukti, sejak diterbitkan di tahun 2009 lalu, pembaca novel ini terus saja bertambah dari waktu ke waktu.  

4.     Rp 3 Juta Keliling Korea dalam 9 Hari, Claudia Kaunang
Negeri ginseng ini memang memiliki daya tarik tersendiri, yang membuat banyak orang ingin berkunjung ke sana. Bingung dengan biayanya? Intip saja buku ini sebelum Anda menjelajahi keindahan negara tempat lahirnya K-Pop dan K-Drama itu.

5.     Rp 3 Juta Keliling Taiwan, Claudia Kaunang
Mau jalan-jalan ke negara Meteor Garden tapi nggak punya uang banyak? Tidak perlu khawatir. Cukup baca buku ini, dan Claudia Kaunang akan dengan baik hati menjelaskan tips dan trik agar Anda bisa keliling Taiwan dengan biaya terjangkau.

6.     Rp 2,5 Juta Keliling Jepang, Claudia Kaunang
Ingin melihat sakura bermekaran di Kyoto? Atau ingin melihat gunung Fuji yang menjadi ikon negeri matahari terbit ini? Meskipun Jepang dikenal sebagai negara yang mahal, tapi Claudia Kaunang telah membuktikan bahwa dengan uang 2,5 juta saja, Anda sudah bisa berkeliling negara tempat lahirnya Doraemon ini.

7.     TraveLove
Apa jadinya jika para traveler favorit Anda bergabung jadi satu dan menuliskan kisah mereka? Apalagi kisah ini bukanlah kisah biasa, karena dibalut dengan pengalaman cinta mereka. Ingin tahu bagaimana kisah traveling berbalut kisah cinta yang dialami Trinity, Claudia Kaunang, Andrei Budiman, dsb.? Dapatkan jawabannya di buku ini.

8.     Rp 500 Ribu Keliling Singapura, Claudia Kaunang
Negara tetangga ini memang menjadi tujuan favorit bagi wisatawan nusantara. Selain dekat, biaya yang dibutuhkan untuk ke Singapura memang tergolong terjangkau. Apalagi jika Anda menjadikan buku ini sebagai panduannya.

English: 11th Century North African Qur’an in ...
English: 11th Century North African Qur’an in the British Museum (Photo credit: Wikipedia)
Melalui Al Qur’an edisi ilmu pengetahuan ini, Anda diajak untuk mentadabburi ayat-ayat kauniyah dalam Al Qur’an yang cenderung terabaikan. Al Qur’an ini juga dilengkapi doa-oda seputar ilmu, petunjuk, dan hikmah, yang akan membawa Anda semakin dekat kepada sang Pencipta.


Enhanced by Zemanta

Senin, 13 Mei 2013

Cara Kirim Tulisan Anda

Kami menerima kiriman tulisan yang akan kami tampilkan (posting) di web Alhamdulillah ini.

Tulisan bisa berupa:


  • Kegiatan Kampus & Madrasah
  • Kiprah kamu
  • Kisah inspirasi kader/tokoh/qiyadah/aktifis
  • Opini
  • Kolom
  • Taushiyah
  • Renungan
  • dll

Bagaimana caranya?

Kirim tulisan tersebut ke emaile emsensuka@yahoo.com

Untuk kegiatan Kampus&Madrasahmu wajib disertai foto kegiatan. Untuk inspirasi, opini tolong disertai foto penulis.

Tulisan yang 'memenuhi kriteria' akan kami tampilkan.

Terimakasih jazakumullah khairon atas partisipasinya.

 ttd


ADMIN

INFRASTRUKTUR INDONESIA

Hari-hari ini kita mendengar, sejumlah proyek infrastruktur baik yang dikendalikan oleh pemerintah maupun atas pengerjaan swasta sedang menjadi sorotan.
Mulai dari jalan tol Lintas Sumatra, Jembatan Selat Sunda, jalan tol lintas Jawa, sejumlah pelabuhan, serta rencana renovasi bandara Soekarno Hatta yang disertai dengan pembangunan jalur kereta bandara, serta sejumlah bandara kota besar lainnya.
Itu hanya menyebut sejumlah proyek, di luar banyak proyek lain yang masih dalam perencanaan, maupun kajian. Termasuk pula upaya pendukung dari sisi pembiayaan, seperti usulan tentang perlunya bank khusus yang membiayai infrastruktur.
Dalam kerangka Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI, bahkan disebutkan anggaran yang diperlukan untuk mempercepat infrastruktur melebihi Rp600 triliun.
Jelas, mengingagtkan kembali soal ini menjadi sangat penting dan strategis.
Penyediaan infrastruktur selalu tertinggal oleh kecepatan pertumbuhan ekonomi.

Investasi infrastruktur menjadi sebuah keharusan. Bukan semata lantaran pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah berkomitmen mewujudkan infrastruktur yang memadai, lebih dari itu adalah demi momentum pertumbuhan.
Kita tahu, sepanjang pemerintahan Yudhoyono, sudah dua kali digelar konvensi nasional yang disebut Infrastructure Summit. Semenjak itu, wacana mengenai percepatan pembangunan infrastruktur terus menerus menghiasi pemberitaan media, termasuk sejumlah kendala yang melingkupinya.
Pemerintah akhirnya berhasil mengatasi salah satu kendala, yang dianggap paling penting, menyusul disahkannya UU Pembebasan Lahan yang terkait dengan proyek infrastruktur. Selain itu, berbagai upaya debottlenecking telah dilakukan, termasuk insentif untuk pembangunan proyek infrastruktur bagi swasta.
Maka, pintu semakin terbuka lebar, yang akan memberi jalan bagi percepatan proyek infrastruktur yang dinanti banyak investor, pelaku bisnis, dan tentu saja masyarakat luas sebagai pengguna.
Jelas bahwa upaya yang telah dilakukan tidaklah sedikit, tetapi belumlah cukup. Jelas pula bahwa, penyediaan infrastruktur selalu tertinggal oleh kecepatan pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Itu pula yang menjelaskan, mengapa laju pertumbuhan ekonomi yang semestinya bisa lebih besar --dari level 6% saat ini-- tetapi selalu tertahan karena kekhawatiran bahwa laju ekonomi tidak sustainable apabila terus dipacu lebih kencang.
Kecemasan terhadap inflasi terutama bersumber pada harga kebutuhan pokok akibat problem distribusi.
Maka muncullah istilah yang disebut moderasi pertumbuhan, melalui berbagai instrumen kebijakan yang seolah-olah membatasi aktivitas ekonomi, seperti pembatasan kredit, pembatasan uang muka kredit, yang seolah antibisnis.
Persoalan pertumbuhan ekonomi memang tidaklah sederhana. Tatkala ekonomi terus berpacu, di mana Indonesia termasuk salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia setelah China --dan sesekali India-- bayangan inflasi memang menghantui sepanjang masih terdapat gap dengan penyediaan infrastruktur.
Belakangan, misalnya, laju inflasi dianggap mencemaskan, meski masih tetap dalam rekor terbaik sepanjang sejarah ekonomi Indonesia, yang pernah membukukan laju inflasi double digit. Bahkan inflasi pernah melampaui level 70% saat krisis ekonomi 1997/1998.
Kecemasan terhadap laju inflasi terutama bersumber pada harga kebutuhan pokok akibat problem distribusi, dan sebagian sebab dari problem tata niaga. Beruntunglah kini bank sentral tidak lagi menganut kebijakan yang ortodoks: tidak serta merta menghantam setiap risiko inflasi dengan kenaikan suku bunga.
Infrastruktur akan memberikan landasan lebih fundamental bagi kinerja ekonomi yang sustainable.

Jelas ini langkah yang tepat, mengingat acapkali setiap kenaikan suku bunga dilakukan, malah mengerem laju ekonomi yang justru memberi tambahan tekanan bagi konsumen, lapangan kerja, dan laju kemiskinan.
Karena itu, langkah dan gaya pengambilan kebijakan oleh Bank Indonesia yang sudah pada rel yang benar, seyogianyalah juga diikuti oleh kesungguhan pemerintah dalam memacu infrastuktur, agar sumbatan ekonomi yang memicu inefisiensi serta ancaman inflasi dapat semakin terurai.
Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin laju ekonomi terus meningkat tanpa perlu terlalu was-was berlebihan terhadap risiko inflasi.
Maka, percepatan infrastruktur yang kembali berkumandang akhir-akhir ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan ini paralel, tentu saja, dengan upaya menghapuskan subsidi bahan bakar untuk konsumen yang tidak tepat sasaran, yang dananya bisa direalokasikan pada dukungan infrastruktur.
Selain akan memberikan landasan lebih fundamental bagi kinerja ekonomi yang sustainable, ketersediaan infrastruktur yang memadai akan menahan ancaman pemanasan ekonomi dalam jangka panjang.Bisnis.com

E KTP tidak masalah di Copy dan Tak mudah Patah


Ke unggulan E KTP tentunya memudahkan mengakses data personal secara valid kecendrungan era digital tak terelakan, justru masa akan datang mungkin ditingkatkan lebih canggih lagi sebagaimana yang sudah ada ditangan anda, yah hitung hitung megaproyek masa depan tentunya.
Berkaitan dengan ramainya pembicaraan mengenai e-KTP yang sempat membuat kisruh masyarakat Indonesia karena pemberlakuan larangan fotokopi e-KTP berkali-kali, kini salah satu lembaga para ilmuwan Indonesia yang bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarat pun turun tangan untuk melakukan analisis terhadap program tersebut.
Salah seorang peneliti bidang Electro-Magnetic Compatibility (EMC) di Puslit Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) LIPI, Aditia Nur Bakti menjelaskan bahwa sangat kecil kemungkinannya sebuah obyek seperti chip e-KTP rusak hanya karena difotocopi. Hal ini dirilis secara resmi di web resmi lipi.go.id.
Dia juga menjelaskan bagaimana cara kerja mesin fotokopi. Obyek yang akan difotokopi diletakkan di atas kaca, kemudian ditutup menggunakan penutup mesin fotokopi. Selanjutnya obyek tersebut akan dipindai pada permukaan kacanya saja menggunakan cahaya. Dan terakhir dilanjutkan dengan proses pencetakan.
Dengan cara kerja demikian, menurutnya obyek  hanya akan mengalami radiasi dengan pengaruh emisi yang sangat kecil dari mesin fotokopi dan tidak terlalu signifikan terhadap chip yang ada di dalamnya. Selain itu obyek juga tidak begitu terpengaruh dengan panas karena prosesnya relatif cepat.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa e-KTP itu memiliki tiga lapisan. Bagian tengahnnya berisi chip Radio Frequency Indentification (RDIF) dan antena. RFID menggunakan frekuensi radio medan elektromagnetik dalam proses transfer nirkabel secara otomatis. Chip RDIF mampu menampung sebuah informasi secara elektronik seperti halnya flashdisk, sehingga data ini dapat dibaca menggunakan RFID reader atau yang sering disebut card reader yang sesuai.
Dia menyimpulkan dengan uraian tersebut bahwa e-KTP sebenarnya tidak menjadi masalah jika difotokopi berkali-kali.
Nah setelah baca tulisan ini coba aja anda foto kopi sebanyak-banyaknya, jika and takut rusak tentunya fotocopy sekali aja, lalu copynya anda copy kembali mudahkan. gitu aja koq repot.

Masyarakat Pakpak di Indonesia


Masyarakat Pakpak merupakan suatu kelompok suku bangsa yang terdapat di Sumatera Utara. Secara tradisional wilayah komunitasnya disebut tanoh Pakpak. Tanoh Pakpak terbagi atas sub wilayah yakni: Simsim, Keppas, Pegagan (Kab Dairi), Kelasen (Kec. Parlilitan – Humbahas) dan Kec. Manduamas (Tapteng) Serta Boang (Aceh Singkel). Dalam administratif di 5 Kabupate , yakni: Kab Pakpak Bharat, Kab Dairi, Kab Humbang Hassundutan, Kab Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) dan Kab Singkel (NAD). Maka sejak di bentuknya Kabupaten Pakpak Bharat maka penduduknya boleh dikategorikan homogen dan walaupun tanoh Pakpak tersebut secara wilayah administratif terpisah, namun secara geografi tidak terpisah satu sama lain karena berbatasan langsung walaupun hanya bagian bagian kecil dari wilayah kabupaten tertentu, kecuali Kabupaten Pakpak Bharat menjadi sentra utama orang Pakpak.
Kesatuan komunitas terkecil yang umum di kenal hingga saat ini disebut Lebuh dan Kuta. Lebuh merupakan bagian dari Kuta yang di huni oleh klen kecil sementara kuta adalah gabungan dari lebuh-lebuh yang dihuni oleh suatu klen besar (marga) tertentu. Jadi setiap lebuh dan kuta dimiliki oleh klen atau marga tertentu dan dianggap sebagai penduduk asli, sementara marga tertentu dikategorikan sebagai pendatang. Selain itu orang Pakpak menganut prinsip Patrilineal dalam memperhitungkan garis keturunan dan pembentukan klen (kelompok kekerabatan)nya yang disebut marga. Dengan demikian berimplikasi terhadap sistem pewarisan dominan diperuntukkan untuk anak laki-lakisaja. Bentuk perkawinannya adalah eksogami marga, artinya seseorang harus kawin diluar marganya dan kalau kawin dengan orang semarga dianggap melanggar adat karena dikategorikan sebagai sumbang (incest)
Dalam kajian-kajian yang ada Pakpak sering dikelompokkan menjadi sub etnis Batak, tetapi dalam artikel ini digunakan konsep masyarakat Pakpak karena istilah Batak terlalu umum atau general pada hal substansi kebudayaannya berbeda satu sama lain.
2. Sejarah Perkembangan dan Persebaran Kelompok Suku Bangsa Pakpak
Hingga artikel ini dituliskan belum ditemukan bukti yang atutentik dan pasti tentang asal usul dan sejarah persebarang orang Pakpak. Hasil penelitiann ang dilakukan menunjukkan beberapa variasi. Pertama dikatakan bahwa orag Pakpak berasal dari India selanjutnya masuk ke pedalaman dan beranak pinak menjadi orang Pakpa. Versi lain menyatakan orang Pakpak berasal dari etnis Batak Toba dan yang laiin menyatakan orang Pakpak sudah ada sejak dahulu. Mana yang benar menjadi relatif karena kurang didukung oleh fakta-fakta yang objektif. Alasan dari India misalnya hanya didasarkan pada adanya kebiasaan tradisional Pakpak dalam pembakaran tulang-belulang nenek moyang dan Barus sebagai daerah pantai dan pusat perdagangan berbatasan langsung dengan tanoh Pakpak. Alasan Pakpak berasal dari Batak Toba hanya adanya kesamaan struktur sosial dan kemiripan nama-nama marga. Sedangkan alasan ketiga yang menyatakan dari dahulu kala sudah ada orang Pakpak hanya didasarkan pada folklore di mana diceritakan adanya tiga zaman manusia di Tanoh Pakpak, yakni zaman Tuara (Manusia Raksasa). zaman si Aji (manusia primitif) dan zaman manusia (homo sapien).
Berdasarkan dialek dan wilayah persebarannya, Pakpak dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian besar yakni: Pakpak Simsim, Pakpak Keppas, Pakpak Pegagan, Pakpak Boang dan Pakpak Kelasen (Coleman, 1983; Berutu, 1994). Masing-masing sub ini dibedakan berdasarkan hak ulayat marga yang secara administratif tidak hanya tinggal atau menetap di wilayah Kabupaten Dairi (sebelum dimekarkan), tetapi ada yang di Aceh Singkil, Humbang Hasundutan (sebelum dimekarkan dari Tapanuli Utara) dan Tapanuli Tengah. Pakpak Simsim, Pakpak Keppas dan Pegagan secara administratif berada di wilayah kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat, sedangkan Pakpak Kelasen berada di kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Tengah Khususnya di Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Manduamas. Berbeda lagi dengan Pakpak Boang yang menetap di wilayah kabupaten Singkil, khususnya di Kecamatan Simpang Kiri dan Kecamatan Simpang Kanan.
Marga-marga Pakpak yang termasuk Pakpak Simsim, misalnya: marga Berutu, Padang, Bancin, Sinamo, Manik, Sitakar, Kebeaken, Lembeng, Cibro, dan lain-lain. Marga Pakpak Keppas misalnya: marga Ujung, Capah, Kuda diri, Maha dan lain-lain. Marga Pakpakkelasen misalnya: Tumangger, Tinambunen, Kesogihen, Meka, Maharaja, Ceun, Mungkur dan lain-lain. Marga Pakpak Boang, misalnya: Saraan, Sambo, Bacin dan lain-lain.
3. Pengelolaan Lingkungan Pada Masyarakat Pakpak
Hasil-hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa masyarakat Pakpak memiliki sejumlah nilai budaya, pengetahuan, aturan, kepercayaan, tabu, sanksi, upacara dan perilaku budaya yang arif dalam pengelolaan lingkunan. Usman Pelly (1987: 269) menyatakan bahwa masyarakat Pakpak sangat menghargai alam dengan adanya tabu-tabuyang selalu dipatuhi. Lebih lanjut Zuraida dkk, (1992) menyatakan bahwa orang Pakpak memiliki aturan-aturan dalam menjaga konservasi alam. Kedua ahli ini belum menjelaskan secara eksplisit tabu-tabu dan aturan-aturan yang kondusif terhadap konservasi alam. Penelitian lebih lanjut oleh penulis membuktikan pernyataan kedua ahli tersebut. Kearifan dalam konservasi alam tersebut terjadi dalam berhubungan dengan alam. Ada yang disadari dan ada pula yang tidak disadari oleh masyarakat Pakpak yang terkandung dalam sejumlah nilai, aturan, tabu dan upacara terutama kegiatan yang berhubungan langsung dengan alamseperti dalam sistem ladang berpindah, mencari damar, berburu, dan meramu dan pengelolaan hutan kemenyaan.
Selain itu berhubungan dengan kepercayaan tradisional di setiap lebih dan kuta ditemukan atau dikenal adanya area-area yang pantang untuk di ganggu unsur biotik dan abiotik yang ada di dalamnya karena dianggap mempunyai kekuatan gaib antara lain: rabag, gua, daerah pinggiran sungai dan jenis-jenis pohon dan binatang tertentu yang dianggap memiliki mana. Jenis tumbuhan tersebut misalnya pohon ara, Simbernaik (sejenis pohon penyubur tanah). Jenis binatang yang jarang diganggu isalnya monyet, kera dan harimau. Pada awalnya tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai tempat persembahan terhadap kekuatan gaib namun saat ini walaupun umumnya mereka telah menganut agama-agama besar seperti Islam danKristen, tetap dianggap keramat danmempunyai kekuatan sehingga kalau diganggu dapat berakibat terhadap keselaman baik secaralangsung maupun tidak langsung (Berutu, 1994; 1996; 1997;1998; 1999).